Annyeonghaseyo
Archive
Credits Basecode from Arrien Amani Cute icon from Pixel |
Geliat Prostitusi Jalana di Garut, Siapa Yang Peduli. Senin, 09 Juni 2014 | 0 Comments
Malam semakin dingin, saya bersama
beberapa orang teman yang juga anggota Polres Garut mencoba mencari angin segar
dikawasan perkotaan Kabupaten Garut dengan mempergunakan sebuah mobil avaza
saya dan teman-teman terus berputar-putar dikawasan pengkolan yang kian malam
semakin sepi, dan ternyata setelah jam menunjukan pukul 21.00 WIB, memang sebagian jalan dikawasan
perkotaan Garut sudah sepi.
Untuk lebih menyemarakan jalan-jalan
kami, kami iseg-iseng mencoba mencari tahu dimana ada kegiatan malam yang konon
katanya banyak juga di Kabupaten Garut, berbekal informasi dari seorang teman
diantara kami, bahwa untuk mencari ABG (Anak Baru Gede-red) dikawasan kota
biasanya berkumpul di sekitar Lapangan Otista (Alun-alun) Garut, kami pu segera
menuju lokasi yang dimaksud dan ternyata kami lihat ada beberapa pasanga remaja
yang sedang asyik “mengobrol” ditempat-tempat gelap, namun apa yang kami cari
ternyata tidak kami temukan.
“
Kang naha sepi (kang kenapa sepi) “ sapa diantara kami kepada seseorang yang
kayaknya dia berprofesi sebagai tukag ojek, “ Iyah telat a kedahna tadi jam 7
an ( ya, telat a harusnya tadi jam 7 an) “ jawab tukang ojek seperti yang mengerti apa
yang kami maksud.
Untuk beberapa saat kami hanya
nongkrong dan saya mencoba mencari tahu kepada tukang ojek sebut saja Umar,
dari perbincangan itu, Umar menyebutkan bahwa memang kawasan jalan A. Yani
samping Alun-alun Garut biasa dipergunakan mangkal para ABG yang mencari
kesenanga, namun tidak akan berlangsung lama karena sejak magrib para ABG
tersebut mangkal kemudian secara berangsur, mereka dijemput oleh para lelaki
hidung belang untuk menuju tempat hiburan bahkan langsung cek in di hotel yang
berada dikawasan Cipanas Garut dan lokasi lainnya.
“
Jadi Kalau datangnya jam segini gak bakalan kebagian “, ucapnya sambil
tersenyum.
Tak lama kemudian kami meninggalkan
Alun-alun Garut, kami menuju kawasan lapangan Golf Ngamplang, sekitar 15 menit
perjalanan kami dan kami langsung naik memasuki kawasan Ngamplang yang Nampak
gelap, namun ternyata dibali kegelapan itu kami menyaksikan bebeberapa
pasangang muda-mudi yang sedang bermesraan.
Saat
lampu mobil kami menerangi tempat pasangan muda-mudi tersbut Nampak mereka tak
acuh, hanya berhenti sejanak setelah kami lewat, pasangan tersebut kembali
melakukan aktivitasnya, kamipun terus berlau dan masuk halaman hotel gamplang
kemudian kami bertemu dengan penjaga hotel tersebut.
Dari obrolan kami denga petugas
hotel Ngamplang diperoleh informasi bahwa memang dikawasan tersebut selalu
dijadikan tempat berpacaran bahkan hingga melakukan hubunga badan, baik
dilakukan oleh pasangan muda-mudi yang berpacaran maupun sengaja dilakukan oleh
para hidung belang dengan Pekerja Sek Komersial.
“
Alasannya mungkin kalau mereka “ main “ ditempat itu lebih murah gak perlu
mengeluarkan biaya hotel “, ucap petugas hotel.
“
Tapi kalau si laki-lakinya punya modal, ya langsung “ ngamar ” , kadang disini
kadang ditempat lain “, tambah petugas.
Saat
ditanya apakah ada upaya Pemeritah untuk melakukan razia, kata petugas hotel mengaku
memang ada razia namun petugas Satpol PP datang saat situasi sepi. “ Jadi petugas gak dapat apa-apa memang
pasangan mesumnya juga lebih pinter “, uncap petugas pendek.
Selain di Ngamplang, ternyata lokasi sek jalanan
juga terjadi jalan Proklamasi atau yang dikenal jalan “ Cinta “, karena memang
dilokasi tersebut sejak beberapa tahun selalu dijadikan tempat para pasangan
muda-mudi untuk bermasyuk ria karena memang menjelang malam hari lokasi jalan
tersebut sangat sepi. Biasaya para pasanga yang mencari kesenangan sek
melakukannya didalam mobil sehingga dijalan tersebut dikenal dengan mobil
bergoyang.
Lain waktu sempat petugas Polres Garut memergiki
pasangan remaja sedang melakukan hubungan intim didalam sebuah mobil, petugas
langsung melakukan penyergapan di jala Proklamasi dan digelandang ke Mapolres
Garut.
Walaupun tak mendapatkan hukuman tetapi dengan disergapnya
pasangan tersebut membuat jera sehingga tak mengulangi lagi perbuatannya.
“ Jadi memang mereka melakukan hubungan intim disana
bukan hanya pasangan yang sedang berpacaran, tetapi ada diataranya pasangan
suami istri, mugkin mencari sensasi baru “, ucap salah seorang petugas Polres
Garut.
Para pelaku biasanya langsung dilakukan pendataan
oleh petugas dan diperingatka agar tak melakukannnya kembali karea khawatir
adaya masyarakat yang mengetahuinya sehingga aka berdampak terhadap tindakan
yang tidak diinginkan.
Selain disekiar jalan Proklamasi ternyata sek
jalanan juga terjadi dibeberpa tempat lainya disejumlah ruas jalan, termasuk
lokasi baru dikawasan jalan Kubang yang merupakan jalur altenatif yang
dipergunakan pihak Satlantas Polres Garut sebagai jalan untuk menguai
kemacetan, saat sedang sepi jalan tersebu juga ketap dijadikan lokasi sek
jalaan.
Sejauh ini pihak-pihak berwenang secara khusus
kurang terdengar melakukan tidakan pencegahan dan mebebaskan lokasi tersebut
dari kegiata yang dilarang oleh agama, kritikan dari para pemuka agama kepada
aparatur pemerintahan pun hingga saat ini nampak belum dilaksanakan secara
maksimal, sehingga melalui artikel ini saya mulai berpikir ini adalah tanggung
jawab siapa? (******)
|
Posting Komentar